Sri Lanka mengatakan telah meminta Beijing menunda rencana kunjungan kapal militer China ke negara pulau itu, setelah mendapat protes dari India. Awalnya kapal militer China dijadwalkan datang minggu ini, namun India mengirimkan tekanan diplomatik untuk mencegah kedatangannya. “Selanjutnya mengingat perlunya konsultasi lebih lanjut, kementerian telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Kolombo untuk menunda kunjungan kapal tersebut ke pelabuhan Hambantota,” menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Sri Lanka sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Selasa (9/8/2022).
Kapal Yuan Wang 5 dijadwalkan tiba pada Kamis (11/8/2022) di pelabuhan Hambantota yang dibangun dan disewa oleh China di selatan Sri Lanka selama lima hari untuk diisi ulang. Saat ini kapal tersebut berlayar di Samudra Hindia timur, menurut Refinitiv Eikon. Analis keamanan asing menggambarkan Yuan Wang 5 sebagai salah satu kapal pelacak ruang angkasa generasi terbaru China, yang digunakan untuk memantau peluncuran satelit, roket, dan rudal balistik antarbenua. Pentagon mengatakan kapal Yuan Wang dioperasikan oleh Pasukan Dukungan Strategis Tentara Pembebasan Rakyat. New Delhi khawatir saingannya yang lebih besar dan lebih kuat, China, akan menggunakan Hambantota sebagai pangkalan militer di halaman belakang India. Pelabuhan senilai 1,5 miliar dollar AS (Rp 22, 3 triliun) itu berada di dekat rute pelayaran utama dari Asia ke Eropa.
Kementerian luar negeri Sri Lanka mengatakan pada 12 Juli telah menyetujui kedatangan kapal tersebut untuk bulan ini.
Namun, India mengatakan akhir bulan lalu bahwa pihaknya memantau rencana kunjungan kapal itu, menambahkan bahwa New Delhi akan melindungi keamanan dan kepentingan ekonominya. India juga mengajukan protes lisan kepada pemerintah Sri Lanka. Ditanya tentang kontroversi atas kapal tersebut, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan pada konferensi pers reguler bahwa hubungan China dengan Sri Lanka “tidak ditargetkan pada pihak ketiga”. Menurutnya, “sama sekali tidak dapat dibenarkan bagi negara-negara tertentu untuk mengutip apa yang disebut ‘masalah keamanan’ untuk menekan Sri Lanka”. “Ketika Sri Lanka bergulat dengan kesulitan ekonomi dan politik, terlalu mencampuri pertukaran dan kerja sama normal Sri Lanka dengan negara lain adalah mengeksploitasi kerentanannya, yang secara moral tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional,” katanya.
“Kami mendesak pihak-pihak terkait untuk melihat kegiatan penelitian ilmiah kelautan China secara rasional dan berhenti mengganggu pertukaran dan kerja sama normal antara China dan Sri Lanka,” tambahnya. Hubungan antara India dan China telah tegang sejak bentrokan bersenjata di perbatasan Himalaya dua tahun lalu, yang menewaskan sedikitnya 20 India dan empat tentara China. Baik China dan India telah mencoba untuk memperluas pengaruh mereka di Sri Lanka, yang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam sejarah kemerdekaannya. Tapi India telah memberikan lebih banyak bantuan tahun ini daripada negara lain mana pun. Pada saat yang sama, kesepakatan China untuk merestrukturisasi pinjaman infrastrukturnya ke Sri Lanka sangat penting bagi negara yang dilanda krisis itu untuk dapat mencapai program bailout dengan Dana Moneter Internasional. China mendukung Sri Lanka selama perang saudara dengan pemberontak etnis Tamil dan membelanya dari tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Sejak akhir perang saudara pada 2009, China juga telah meminjamkan miliaran dolar kepada Sri Lanka untuk proyek-proyek pembangunan.